Ketika kita membicarakan tentang perubahan teknologi, seringkali yang kita bicarakan adalah tentang bagaimana internet dan media sosial telah mengubah cara kita berinteraksi dengan orang lain. Namun, ada satu aspek yang seringkali terlupakan: bagaimana perubahan ini mempengaruhi kesadaran sosial anak muda di masa depan.
Perubahan dari Scroll ke Aksi
Guru baru dari generasi Z mengajar kita bahwa orang-orang yang sukses adalah mereka yang “membuat konten” dan “memiliki pengikut besar”. Namun, apa yang sebenarnya dimaksud dengan hal ini? Bagaimana perubahan media sosial mempengaruhi bagaimana anak muda memikirkan diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain?
- Contoh: Ketika kamu sedang browsing di Instagram, kamu melihat banyak orang yang berbagi foto-foto kehidupan mereka. Tapi apa yang sebenarnya terjadi? Mereka mungkin hanya menampilkan hal-hal positif dari kehidupan mereka, tanpa membuka tentang masalah-masalah yang mereka hadapi.
- Contoh: Ketika kamu sedang menggunakan Twitter, kamu melihat banyak orang yang berbagi opini dan pendapat mereka. Tapi apa yang sebenarnya terjadi? Mereka mungkin hanya mengutuk orang lain tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa anak muda telah menjadi lebih “akurat” dalam menggambarkan diri sendiri, tetapi tidak pernah benar-benar terbuka tentang kebenaran. Mereka berpikir bahwa dengan banyak pengikut dan likes, mereka akan dianggap lebih baik.
Kesadaran Sosial yang Terancam
Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi bagaimana anak muda memikirkan diri sendiri, tetapi juga mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Mereka mulai terisolasi dan tidak peduli tentang kebutuhan orang lain.
- Contoh: Ketika kamu sedang menggunakan media sosial, kamu melihat banyak orang yang hanya “bermain” tanpa benar-benar berinteraksi dengan orang lain. Mereka hanya terlibat dalam “banter” virtual dan tidak pernah membicarakan tentang masalah-masalah nyata.
- Contoh: Ketika kamu sedang mengikuti akun-akun yang hanya berfokus pada self-promosi, kamu melihat bahwa orang-orang tersebut tidak pernah membicarakan tentang isu-isu sosial yang sebenarnya terjadi. Mereka hanya “bermain” dan tidak peduli tentang kebutuhan orang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa anak muda telah menjadi lebih “tidak realistis” dalam menggambarkan diri sendiri, tetapi tidak pernah benar-benar terbuka tentang kebenaran. Mereka berpikir bahwa dengan banyak pengikut dan likes, mereka akan dianggap lebih baik.
Bagaimana Kita bisa Berubah?
Tentu saja tidak mudah untuk berubah dari “scroll ke aksi”. Tapi kita bisa mulai dengan menjadi lebih terbuka tentang diri sendiri dan memikirkan kembali bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Kita bisa mulai dengan:
- Membuat konten yang benar-benar menggambarkan diri sendiri, tidak hanya menampilkan hal-hal positif.
- Menjadi lebih peduli tentang kebutuhan orang lain dan mencoba untuk membantu mereka.
Dengan menjadi lebih terbuka dan peduli, kita bisa mulai berubah dari “scroll ke aksi” dan menjadi orang-orang yang sebenarnya dapat membuat perbedaan di dunia ini.